Riset Disertasi Inovasi Explainable AI untuk Klasifikasi Desa Wisata Berkelanjutan
Semarang, Kamis 6 November 2025 - Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro menggelar sidang proposal disertasi mahasiswa Program Doktor Sistem Informasi, Lorensius Anang Setiyo Waloyo (NIM. 30000324510032).
Penelitian yang diusulkan berjudul:
“Model Evaluasi dan Optimasi Penentuan Kategori SDGs Desa Wisata Menggunakan Natural Language Processing dan Multi Criteria Decision Making.”
Sidang dilaksanakan di ruang seminar Sekolah Pascasarjana UNDIP dan dihadiri oleh tim penguji Prof. Ir. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., IPU, ASEAN Eng, dan Ibu Dinar Mutiara Kusumo Nugraheni, ST., M.InfoTech.(Comp)., Ph.D. Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Ir. Mochamad Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D., dengan Co-Promotor Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., MS.IEC.
Dalam paparannya, Anang menjelaskan bahwa penelitian ini berangkat dari tantangan nasional dalam pengelolaan dan penilaian desa wisata di Indonesia, yang selama ini masih dilakukan secara manual dan subjektif. Padahal, Indonesia memiliki lebih dari 6.000 desa wisata yang berpotensi masuk kategori Sustainable Tourism versi UNWTO (United Nations World Tourism Organization), namun hanya sebagian kecil yang mampu berpartisipasi di tingkat internasional.
Penelitian ini menghadirkan model inovatif berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menggabungkan Natural Language Processing (NLP) dan Multi Criteria Decision Making (MCDM) untuk mengotomatisasi proses klasifikasi desa wisata berdasarkan indikator SDGs Tourism.
Melalui pendekatan ini, setiap profil desa wisata yang biasanya berupa narasi atau deskripsi panjang akan dianalisis secara semantik untuk mengetahui sejauh mana kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Menurut Anang, urgensi penelitian ini bukan hanya pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada transformasi tata kelola kebijakan pariwisata berbasis data. “Kita memerlukan sistem yang mampu membaca, memahami, dan mengevaluasi potensi desa wisata secara objektif. Model ini diharapkan membantu pemerintah daerah dan Kemenparekraf untuk menentukan kategori desa wisata dengan lebih cepat, adil, dan akurat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Mochamad Agung Wibowo selaku promotor menyampaikan apresiasi dan pandangannya terhadap tema yang diangkat. Menurut beliau, penelitian ini menunjukkan perpaduan yang kuat antara teknologi informasi dan pembangunan berkelanjutan, dua bidang yang saat ini menjadi fokus strategis dunia akademik dan kebijakan nasional. “Topik ini sangat relevan dengan kebutuhan Indonesia saat ini. Kita tidak hanya bicara soal pariwisata, tapi juga tentang bagaimana data dan teknologi bisa menjadi dasar dalam membangun keberlanjutan. Pendekatan Explainable AI yang digunakan menjadikan model ini tidak hanya cerdas, tetapi juga bisa dipertanggungjawabkan secara etis dan kebijakan. Ini contoh nyata bagaimana riset sistem informasi dapat berkontribusi langsung bagi pembangunan daerah,” ujar Prof. Agung.
Beliau juga menambahkan bahwa disertasi ini diharapkan menjadi rujukan bagi pengembangan sistem penilaian wisata digital yang adaptif terhadap nilai lokal, budaya, dan potensi desa.
Creator by: Tim Humas HMDSI
